Selasa, 24 Februari 2009

Memandang Kematian Di Mata


ULASAN BUKU


Judul Buku : Memandang Kematian di Mata


Penulis : W.Vajiramedhi


Penerjemah : Jenny Elvina G


Penerbit : Karaniya


Cetakan : Agustus 2008


Tebal : 249 hlm



Buku ini mengajak kita untuk saling mengingatkan satu sama lain agar tetap awas dan waspada, bahwa hari ini kita bisa saja menemui ajal. Untuk itu, apa saja yang berdampak baik bagi kita harus segera dilaksanakan, secepat mungkin. Kita harus mengungkapkan semua yang kita rasakan kepada siapa pun yang kita cintai. Bila belum sempat merawat orang tua kita, bergegaslah kembali untuk merawat mereka.


Dengan berbicara mengenai kematian dua kali sehari, pagi dan malam hari, sebagaimana kita biasa menghormati bendera negara kita, alhasil warga kita akan menjadi jauh lebih baik, negara kita akan menjadi lebih bersih. Korupsi akan semakin berkurang karena saat berbicara tentang kematian, rasa takut terhadap kematian akan membuat orang ngeri & merasa bersalah saat ingin melakukan suatu kejahatan. Rasa bersalah serta malu yang ditimbulkan akan membuat orang menyerah dan tidak melakukan perbuatan buruk lagi. Sekali Anda merasa bersalah atas perbuatan jahat, dan takut untuk melakukan perbuatan buruk, otomatis hidup Anda akan diliputi perbuatan saleh dan budi luhur.


Buku ini juga mengungkapkan apa yang terjadi pada saat kematian. Secara umum orang mengetahui apa yang terjadi dengan fisik saat kematian. Jantung berhenti berdenyut, nafas tidak ada lagi, otak berhenti berfungsi, dan lain-lain. Namun apa yang terjadi dengan kesadaran dan perasaan ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar